Langkah Pertama Nabil

Little Nabil and Dad
 Yang di foto itu Nabil dan Ayahnya. Nabil baru bisa berjalan. Baru dua hari yang lalu. Selama Nabil menikmati petualangan barunya dalam melangkahkan kaki, ayah Nabil selalu setia mengiringi. Tidak menuntun, hanya mengiringi, selalu siap menangkap tubuh mungil itu kalau-kalau terpeleset dan terjatuh. Nabil kecil baru bisa berjalan, begitu riang menikmati langkahnya, tidak perduli apa yang ada dihadapannya, batu, undakan, ditabraknya saja. Tapi Nabil tidak perlu khawatir, ayah selalu ada disampingnya, dibelakangnya, ditempat terdekat untuk menjangkaunya kalau Nabil terjatuh.  

 Dan akan selalu seperti itu hingga kita dewasa, seorang ayah akan selalu mengawasi kita, membiarkan kita menikmati petualangan baru namun tetap mengawasi kalau-kalau kita terjatuh, terjerumus, tersesat. Ayah yang selalu percaya bahwa kita bisa menjalani hidup dengan cara kita, namun tidak segan membantu dan memberi saran ketika kita merasa ada yang berjalan tidak seperti seharusnya. 
Ayah tidak memeluk seperti ibu, tidak mencium pipi setiap hari, tidak menggandeng tangan kita erat, selalu menyembunyikan air matanya. Tapi Ayah akan jadi orang yang paling pertama sigap untuk membantu kita dengan caranya.

 Kelak Nabil akan belajar berlari, belajar bersepeda, belajar naik motor, menyetir mobil, belajar mandiri, namun akan selalu ada disana, disampingnya, dibelakangnya, di kejauhan. Ayahnya, yang akan selalu mengamati dengan caranya, agar Nabil tetap berjalan melewati hidupnya dengan baik sampai di tujuan. Selamat melangkah ya Nabil kecil :*  

No comments:

Post a Comment