Jika aku bisa mengulang usia 15 (seperti
umurmu saat ini) mungkin saat itu aku akan sudah tau apa yang aku ingin
persiapkan dan kubawa untuk masa-masa yang menungguku di depan. Saat kelak langit tidak
lagi sebiru itu, saat senja kelak tidak lagi
seindah yang para sastrawan kisahkan.
Kalina,
Aku akan memiliki kamera (aku
mengahadiahkannya untukmu hari ini) banyak hal yang harus kuabadikan sejak
lama. Dulu kufikir tidak akan ada yang berubah dari siluet gadis-gadis dan
laki-laki yang berjalan ceria di bawah hujan dengan payung bunga-bunganya.
Namun Kalina kelak ternyata mereka tidak akan lagi ceria karena hal-hal sederhana.
Langit senja, uap dingin diudara,
tawa polos, kecipak air, dan celoteh mereka berganti dengan hingar bingar gaya
hidup yang tidak akan pernah sampai untuk dikejar. Meskipun kamu Kalina, adalah
pelari tercepat di dunia.
Kalina, aku akan mengabadikan
semua kepolosan dan keluguan suasana selagi semua masih terasa sederhana dengan
kameraku. Langit, pohon, bunga, lebah, rumput basah, matahari senja, ombak,
gerimis, embun, atap rumah jerami, kaki-kaki telanjang yang berjalan di tanah
basah, dan semua hal sepele yang tidak disadari akan sangat kamu rindukan
dimasa depan.
Setelah itu Kalina,
Aku akan menyisihkan setiap keping
uang yang mungkin bisa aku sisihkan, setiap kepingnya akan menjadi uang
lembaran yang lebih berharga yang bisa ku pakai untuk terbang mengelilingi
dunia. Ada banyak tempat yang bisa kau pijak selain tanah dimana kamu
dilahirkan dan dibesarkan. Piijaklah semua tanah basah dan pasir lembut di
berbagai daratan. Berendamlah, berselancarlah, dan selamilah semua sungai,
pantai dan lautan di berbagai samudra. Ada banyak pengetahuan dan pengalaman
yang menunggu untuk kamu genggam dan kamu tuliskan menjadi
berlembar-lembar jurnal petualangan, Kalina.
Bukan tulisan penyesalan karna kamu merasa sudah terlalu terlambat untuk
menujunya. Seperti tulisan yang aku tunjukkan padamu saat ini.
Lalu aku akan belajar tentang
seni, Kalina
Alunan nada-nada yang bisa kau
dentingkan, kau petik, kau tabuh. Garis-garis halus, titik-titik kordinat,
warna-warni yang bisa kau tuang di atas kertas kanvas. Buah dari rasa terdalam
yang mungkin bersembunyi, sulit untuk kau ungkapkan akan menjelma menjadi
melodi indah yang bisa menyentuh dan menghibur para pemilik telinga, menjadi
sebuah lukisan yang bisa menghipnotis para pemilik mata. Kamu akan bangga Kalina,
bisa menyajikan rasa dalam bentuk yang lebih menyentuh, bukan keluh.
Aku akan lebih terbuka soal
cinta,
Cinta bukan sebuah dosa. Tidak
pernah ada batasan usia untuk merasakannya.
Aku akan jatuh cinta saat aku
masih tidur bersama boneka beruang hadiah ulang tahun ke-5. Aku akan menerima
debar yang kurasa karena mata indah sahabat kecilku, atau senyum nakal musuh
sekolahku, atau perhatian dari guru olahragaku. Tidak ada salahnya menerima
hal-hal kecil itu sebagai rasa cinta. Aku tidak akan menyalahkanmu karna
merasakannya di usia yang terlalu muda. Satu hal yang harus kau tau tentang cinta
adalah; sakit yang akan kau rasakan setelah kau kehilangannya, atau ternyata
bahkan karena kau tidak pernah mendapatkannya. Jangan layu, Kalina. Cinta
memang rumit, dan akan bukan hanya kamu yang dikecewakannya. Tapi kelak pasti
ada orang yang tepat. Kamu hanya perlu menunggu dengan anggun, memantaskan diri
untuk dicintai sampai Tuhan memilihkannya satu untukmu.
Tidak perlu menjadi sempurna
untuk dicintai,
Kurasa hal itu yang tidak akan
pernah ingin kurubah jika aku berumur 15 lagi. Sempurna adalah kerelatifan.
Pada dasarnya semua diciptakan Tuhan dengan kesempurnaan Kalina. Walaupun ada
yang tidak bisa melihat dan mendengar sejak lahir kedunia. Tapi Tuhan membuat
ia hidup dengan perasa yang lebih peka. Tidak perlu menjadi yang paling cantik
untuk dipuja, Kalina. Mereka yang berhati suci akan melihat dan menghormati
karna pekerti, pengetahuan dan sujud kita pada pencipta. Tidak apa-apa jika
kamu (merasa) tidak sempurna. Kasih yang sebenarnya akan tetap mencintaimu. Dari
situ kamu akan tau cinta murni yang akan selalu menyertai perjalananmu.
Pada akhirnya,
Aku akan kembali ke masa dimana
aku menulis surat ini, saat aku berumur 25 tahun. Aku bahkan belum memilikimu. Tapi aku ingin
menceritakan keinginanku lebih cepat Kalina, sebelum aku lupa, sebelum aku
akhirnya memaklumi saja semua kesia-sia an yang terjadi. Hari ini aku masih
meweujudkan mimpi-mimpi ku Kalina. Tidak pernah ada kata terlambat untuk
melakukan hal baik apapun. Tapi aku ingin kamu memahami semuanya saat ini. Di
ulang tahunmu yang ke-15. Sehingga saat kamu berumur 25 kamu tidak perlu
memiliki keinginan untuk kembali berumur 15.
Selamat Ulang Tahun, Kalina
Love you as always
No comments:
Post a Comment